Rabu, 05 Desember 2012

Birokrasi Berbelit-Belit Pengaruhi Investasi



PALANGKA RAYA
Asisten II Seketaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Daya Bakti mengatakan, secara nasional diakui bahwa birokrasi yang berbelit-belit dan panjang sangat mempengaruhi minat investor untuk berinvestasi.

“Dengan birokrasi yang berbelit-belit dapat menciptakan kondisi yang kurang kondusif, bagi penanaman modal,” kata Daya Bakti dalam acara pembukaan sosialisasi perizinan terpadu satu pintu dibidang pernanaman modal, Selasa (23/10) malam.
Dengan birokrasi yang panjang, kata Daya, membuat dana yang dikeluarkan investor bertambah. Sehingga, menjadikan iklim investasi High Cost Economy yang akan memberatkan dunia usaha. Bahkan, bisa mengakibatkan usaha yang dilakukan tidak feasible, karena profit margin menjadi semakin kecil.
“Untuk memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi dunia usaha dengan tetap menjamin keseimbangan fungsi sesuai dengan nilai-nilai yang dianut dalam masyarakat. Untuk itu, pemerintah sesuai dengan kewenangannya, memberikan izin kepada dunia usaha,” jelasnya.
Asiseten II Sekda Provinsi Kalteng itu, menambahkan, untuk menciptakan kondisi serta memperbaiki sistem layanan perizinan perlu dilakukan deregulasi yakni dengan pelayanan perizinan terpadu satu pintu.
Deregulasi dibindang perizinan dan nonperizinan tersebut, tidak sekedar mengatur tentang pelimpahan kewenangan. Melainkan, penyederhanaan syarat, tata cara, waktu penyelesaian perizinan dan nonperizinan.
“Kegiatan ini merupakan komitmen kita, untuk melakukan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan dunia usaha. Sehingga, bisa meningkatkan daya saing investasi,” kata Daya.
Sementara itu, ketua panitia daerah pada acara pembukaan sosialisasi perizinan terpadu satu pintu, Yob Dehen mengatakan, kegiatan tersebut untuk meningkatkan kemampuan, keterampilan dan mendorong kegiatan investasi di Provinsi Kalteng.
Kegiatan ini, rencananya akan diselengarakan selama tiga hari, dimulai 23 sampai 25 oktober 2012. “Jumlah perserta yang hadir dalam acara ini, sebanyak 176 orang,” jelasnya.dod

Tidak ada komentar:

Posting Komentar