Rumah terapung atau rumah yang berdiri kokoh di tepian sungai Kahayan, destinasi wisata air dan kuliner, meski sederhana namun memiliki karakter khas sebagai ikon kota Palangka Raya.
Kota dengan luas terbesar di Indonesia (2,4 juta hektar) ini memang memikat. Tak heran jika wacana era Soekarno muncul kembali tahun ini, yakni memindahkan ibukota negara ke Palangka Raya. Tata kotanya memang apik dengan suasana tenang. Banyak cara menjelajah kota Palangka Raya yang bermakna tempat yang suci dan besar.
Jika datang ke kota yang dikenal dengan sebutan kota Cantik ini, singgahlah ke Kampung Lauk. Kampung Lauk menjadi destinasi kuliner favorit di kota Palangka Raya. Perjalanan dari pusat kota menuju destinasi kuliner air tawar ini tak kalah menarik. Anda akan melintasi sungai melalui jembatan Kahayan.
Jembatan yang terletak di tengah kota Palangka Raya ini dibangun sejak 2001. Panjangnya 640 meter dan dibangun dengan konstruksi baja Australia. Bangunannya yang kokoh dengan pemandangan sungai Kahayan menjadi obyek foto menarik bagi Anda yang menggemari fotografi.
Jembatan ini juga penuh makna. Lengkung busur berwarna kemerahan pada bagian atas jembatan memberi ciri khas jembatan besar ini yang akan menghubungkan beberapa kabupaten di Kalimantan Tengah. Jalan penghubung menjadi solusi transportasi bagi wilayah yang didominasi kawasan hutan ini.
Masih banyak pemandangan menarik dari sungai Kahayan. Kelotok (perahu bermesin) hilir-mudik di sungai ini. Perahu mesin ini menjadi alat transportasi utama bagi penduduk yang ingin menyebrang ke pusat kota Palangka Raya. Perahu ini juga lah yang mengantarkan anak-anak bersekolah, menyeberang sungai menuju kota.
Perahu kayu bermesin ini juga disewakan untuk kelompok pelajar yang ingin menyusur sungai. Biasanya, pengunjung yang tertarik mengenali kehidupan penduduk di tepi sungai akan dipandu penduduk lokal. Cukup membayar Rp 50.000 keliling sungai untuk pelajar. Sedangkan bagi wisatawan, menyusuri rumah penduduk, danau dan sungai kecil di kawasan ini akan dikenakan Rp 200.000 untuk sekali putaran.
"Satu perahu cukup untuk lima orang," kata Indra, penduduk lokal yang juga nahkoda kapal Lasang,,,,,,,,,,, saat singgah ke kawasan wisata susur sungai Kahayan, di sela Pemilihan Puteri Indonesia di Palangka Raya Juni 2010 lalu.
Kapal Lasang Teras Garu memiliki cerita lain. Kapal ini menepi di dermaga wisata jelajah sungai ini. Kapal berukuran besar ini merupakan kapal wisata yang bisa disewa untuk mengelilingi sungai Kahayan. Dengan dermaga sederhana yang dikelola penduduk setempat, wisata sungai Kahayan memiliki daya tariknya tersendiri.
Berbagai paket wisata disuguhkan. Biaya penyewaan kapal mulai Rp 75.000 hingga Rp 150.000 per orang. Perbedaan harga ini tergantung rute yang Anda pilih nantinya. Bahkan kamar dalam kapal yang tertata rapi juga bisa disewa jika Anda ingin merasakan sensasi bermalam dalam kapal di Sungai Kahayan. Tarifnya Rp 250.00 - Rp 500.000.
Jika lapar, singgahlah ke Kampung Lauk. Ragam menu ikan dari Sungai Kahayan disajikan. Ikan saluang, semacam ikan teri, yang dimasak gurih dan garing, menjadi menu pembuka di restoran lesehan ini. Tak lengkap rasanya berkunjung ke Palangka Raya tanpa singgah di restoran tradisional ini. Menjelajah sungai dan menyantap makanan hasil sungai hanya segelintir cara menikmati kota Cantik Palangka Raya. Anda tertarik untuk mencari cara lainnya? (dot)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar