PALANGKA RAYA – Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) akan melakukan sistem kompanisasi, untuk mengatisipasi kekeringan di lahan persawahan akibat kemarau. berdampak kemarau bisa menyebabkan gagal panen bagi para petani.
Kepala Distanak Provinsi Kalteng Tute Lelo menjelaskan sistem kompanisasi ini sudah dikoordinasikan kepada pemerintah kabupaten/kota se-Kalteng sehingga dapat dijalankan agar menangulangi bila terjadinya kekeringan di persawaha para petani di daerah-daerah.
“Sistem kompanisasi mampu memenuhi kebutuhan air lahan atau persawaahan para petani, karena batuan mesin kompa, sehingga air dari sungai, kali, dan danau langsung dialir ke lahan-lahan petani yang sudah mulai mengering,” kata Tute Lelo kepada sejumlah wartawan diruang kerjanya, Jumat (1/7).
Menurut Tite, luas lahan tanam para petani tahun 2011 sekitar 240.000 Hektare (h) dan sekarang sudah memasuki masa musim tanam. Namun yang terjadi volume hujan turun hujan sekarang ini sudah mulai kurang bahkan sebagai daerah tidak ada. untuk itu diperlukan pasokan air memadai lahan agar pertumbuhan tanam bisa baik sesuai harapan para petani.
“Mudahan tahun ini, tidak sampai mempengaruhi hasil panen padi para petani di Kalteng, karena dibeberapa daerah saat ini masih terjadi hujan, sehingga pasokan air bagi tanaman padi masih mencukupi,” katanya.
Tetapi, kalau memang terjadi kekeringan juga akan dilakukan sistem kompanisasi, agar sayur-sayuran tersebut tidak mati atau layu karena kekurangan air..
Mengingat peralatan untuk melakukan kompanisasi ini sudah didistribusikan ke Distanak kabupaten/kota, terutama di kabupaten/kota yang terdapat sentra padi. Meski demikian ancaman gagal panen ini sangat tergantung dengan kedaan dilapangan atau lamanya musim kemarau.
Mengingat peralatan untuk melakukan kompanisasi ini sudah didistribusikan ke Distanak kabupaten/kota, terutama di kabupaten/kota yang terdapat sentra padi. Meski demikian ancaman gagal panen ini sangat tergantung dengan kedaan dilapangan atau lamanya musim kemarau.
Tetapi, dengan kondisi saat ini ia masih mengaku cukup optimis bahwa tidak sampai terjadi gagal panen, karena meski sudah memasuki musim kemarau namun masih ada curah hujan.
Sehingga yang paling diwaspadai saat ini adalah terjadinya kebakaran hutan, lahan, dan perkarang, karena selain bisa merusak lingkungan namun juga akan membuat kabut asap yang akan berdampak terhadap kualitas udara dan pernapasan manusia.
Dalam kesempatan itu, Tute juga mengatakan pihaknya siap untuk menghadapi serangan hama pada musim kemarau saat ini, mengingat petugas untuk pengendalian hama dan obat-obat yang ada dinilai cukup.
Sehingga kalau ada kabupaten/kota yang membutuhkan obat-obat untuk pembasmian hama agar secepanya berkoordinasi dengan Distanak Kalteng untuk sesegramungkin disalurkan, mengingat stok yang ada masih memadai.
Sementara hama yang menyerang tanaman padi masyarakat di Kalteng saat ini hanya hama tikus, dan itupun hanya terjadi daerah Kabupaten Kapuas saja, tetapi saat ini sudah dilakukan antisipasi “tim dari provinsi juga ada kita terjunkan kesana”, kata Tute.
Inilah pentingnya dilakukanya koorinasi sehingga ketika terdapat kendala atau tantangan dilapangan, maka dapat sesegeramungkin dilakukannya pencegahan atau tindakan penanggulangan, sehingga tidak sampai merugikan masyarakat dan menular kedaerah lain. (dod)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar